Monday, April 20, 2015

Benang Putih (白い糸) Alasan Mengapa Cewek di jepang Jarang yang Telinganya di Tindik






Benang Putih (白い糸)
            Pernah ada yang bertanya pada saya, mengapa gadis-gadis di Jepang jarang yang telinganya ditindik? Berawal dari pertanyaan itu saya akan mulai membahas tentang asal-usulnya mengapa gadis-gadis di Jepang sangat takut dengan tindik telinga. Namun sebelum membahas kesana, saya akan memaparkan terlebih dahulu sejarah budaya menindik telinga ini.
            Mungkin sudah tidak asing lagi jika kita melihat gadis-gadis yang telinganya di tindik dan memakai anting agar mempercantik penampilan mereka. Terutama di Indonesia, budaya ini sudah terjadi sejak lama, dan di tindik sudah menjadi tradisi bagi anak perempuan,lebih merupakan identitas untuk membedakan perempuan dengan laki-laki.  Menurut sejarah, dari buku Syi’ar Al-Anbiya yang pernah saya baca, bahwa budaya tindik terjadi pada masa Nabi Ibrahim, dimana Siti Hajar, Ibunda Nabi Isma’il adalah wanita pertama yang ditindik karena sumpah Siti Sarah terhadapnya. Jadi untuk yang muslim, tindik ini hanya untuk perempuan saja ya, hehehe. Laki-laki jangan coba-coba ditindik, karena tindik itu adalah ciri khas perempuan.


            Baik kita langsung saja ke pembahasan utama. ‘Mengapa gadis Jepang takut untuk ditindik’.
            Asal-usulnya pernah ada seorang gadis di Jepang yang tinggal disebuah kota. Suatu hari ia meminta uang kepada kedua orang tuanya untuk ditindik, karena teman-temannya yang lain sudah ditindik. Karena alasan gengsi akhirnya ia pun memohon-mohon kepada orang tuanya untuk bisa ditindik secepatnya. Karena pada saat itu orang tuanya sedang tidak punya banyak uang, sehingga ia tidak bisa pergi ke tempat khusus untuk menindik atau ke dokter.  Akhirnya gadis itu pun meminta bantuan kepada temannya untuk menindik telinganya. Saat akan ditindik, temannya memanaskan dulu jarum itu untuk mensterilkannya, dan akhirnya  jarum tiu mulai ditusukkan ke daun telinga gadis itu.Selesai ditindik gadis itu langsung merasa sangat senang. Ia langsung mengenakan anting yang indah untuk menghiasi telinganya itu, seperti teman-temannya yang lain.
            Sejak saat telinganya ditindik mulai terjadi sesuatu pada telinga si gadis itu. Daerah telinga yang ditindik itu mulai memerah dan bengkak, karena Infeksi. Pada awalnya gadis itu merasa bahwa hal tersebut adalah kejadian yang biasa terjadi pada orang yang pertama kali di tindik.
            Selang beberapa hari, ketika ia bangun tidur dan bercermin, ia kaget karena melihat sesuatu seperti benang berwarna putih yang menjuntai dari lubang bekas tindikkannya. Karena merasa penasaran, akhirnya ia pun menarik benang itu dari telinganya. Hingga beberapa lama kemudian ia terus saja menarik benang itu, namun anehnya benang itu seperti tidak ada habisnya. Sudah sangat panjang ia menarik benang itu dari telinganya. Karena merasa kesal ia pun mengambil gunting dan mulai memotong benang itu. Setelah ia memotong benang itu tiba-tiba pandangannya menjadi kabur, kemudian menjadi gelap sama sekali. Karena tidak dapat melihat apa-apa gadis itu berteriak memanggil kedua orang tuanya.

            Gadis itu langsung dibawa ke sebuah rumah sakit. Dan setelah diperiksa dokter pun langsung mendatangi kedua orang tuanya dengan wajah yang sedih. Dokter itu kemudian menjelaskan kabar buruk, bahwa anak gadis mereka mungkin tidak dapat melihat lagi untuk selamanya. Diakhir kalimatnya ia mengatakan bahwa “Benang putih yang dipotong tersebut adalah saraf matanya…”
            Karena kejadian tersebut, banyak gadis Jepang yang takut telinganya ditindik. Begitulah ceritanya. Namun karena cerita ini bukan berarti semua gadis Jepang tidak ada yang ditindik. Banyak juga kok yang ditindik, tapi untuk masalah menindik telinga ini mereka lebih sering menyerahkannya pada orang yang memang sudah professional untuk menindik.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "