Tuesday, June 23, 2015

Kebakaran ditahun 1932 dan Pakaian Dalam Wanita



Kebakaran ditahun 1932 dan Pakaian Dalam Wanita
                Terjadi sebuah kebakaran besar tepatnya pada tanggal 16 Desember 1932, tepatnya di gedung Departement Store Shirokiya di Tokyo. Pada kecelakaan kali ini setidaknya menewaskan 14 orang. Saat kebakaran ini terjadi banyak para pegawai wanita yang memakai kimono, yang terpaksa naik ke atap lantai 8 bangunan itu untuk menyelamatkan diri. Beberapa rumor kemudian tersebar bahwa beberapa dari wanita di gedung itu menolak untuk meloncat ke jaring penyelamat yang telah dipasang oleh pemadam kebakaran, dengan alasan mereka tidak memakai pakaian dalam dan kimono. Mereka takut jika melompat dan menjadi pusat perhatian dan menahan malu, akhirnya mereka memilih untuk tewas terbakar bersama gedung itu. Berita ini kemudian tersebar ke luar Jepang, hingga menarik perhatian bangsa Eropa. Karena dugaan tersebut akhirnya pihak departemen store memrintahkan para pegawai wanitanya untuk memakai celana pendek atau pakaian dalam lainnya dibalik kimono mereka, akhirnya hal tersebut menjadi trend yang menyebar dikalangan wanita.
                Berbeda dengan pendapat tadi, seorang professor di bidang kebudayaan dan arsitektur Jepang International Research Center for Japanese Studies, Shoichi Inoue telah menolak pendapat bahwa pegawai wanita tersebut meninggal karena alasan kesopanan dan karena malu untuk meloncat. Menurut Inoue, sebagian besar pegawai di sana telah diselamatkan oleh para pemadam kebakaran. Sedangkan cerita tentang pegawai wanita yang lebih memilih mati karena alasan kesopanan dan rasa malu itu telah dibuat-buat untuk kepentingan orang-orang pecinta gaya barat. Cerita ini telah menjadi hal umum dalam beberapa referensi buku dan juga beberapa yang telah dipublikasikan oleh pihak pemadam kebakaran sendiri. Selain itu, hal ini biasanya dipercayai oleh orang Jepang sendiri bahwa kebakaran di Departement Store Shirokiya adalah sebagai upaya untuk mengubah kebiasaan berpakaian berpakaian masyarakatnya, yaitu ke arah gaya berpakaian orang barat. Salah satunya adalah kebiasaan memakai celana pendek. Pendapat ini lebih banyak dipercayai walaupun tidak ada bukti-bukti yang kuat dan jelas.
Read More ->>
Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "